teman!
Sulit untukku membuat keputusan seperti ini, tetapi tidak bagimu mungkin. Apa yang kuanggap pernah kita jalani bersama mungkin akan sulit untuk terhapus dari memori dalam otak dan hatiku. Aku yang hingga saat tulisan ini kutitipkan di dalam dunia maya masih menganggap awal dan akhir hidupku adalah sebuah rantai ketergantungan terhadap mu. Aku sadar kau tidak pernah merasakan apa yang kurasakan hingga saat ini . . .
Tidak membutuhkan waktu lama bagiku untuk sekedar mengingat berapa banyak momentum kehidupan yang telah kita lalui bersama. Momentum tempat berpijak yang kelak membuat kita menjadi seperti saat ini.
Terlalu banyak ingatan yang harus segera kuhapuskan untuk melangkah tanpamu, berat, tetapi harus !!!
Sudah tidak ada lagi mungkin bahkan telah lama kau hapuskan diriku dari daftar kehidupanmu, tetapi kau yang pandai menyembunyikan perasaan hingga tak seorang pun bahkan aku mengetahuinya.
Ya . . . aku paham teman !!! ini pilihanku memang, ini semua kulakukan karena aku tahu kau mampu menguasai dunia ini sendiri, dan biarlah aku yang akan memainkan peran si pecundang itu.
Ya . . . aku paham teman !!! ini pilihanku memang, ini semua kulakukan karena aku tahu kau mampu menguasai dunia ini sendiri, dan biarlah aku yang akan memainkan peran si pecundang itu.
Hanya ini yang mampu kulakukan, memutuskan silaturahmi pertemanan, aku tidak mampu memutuskan tali silaturahim persaudaraan yang telah mengalir di dalam darah tubuh ini jauh sebelum kita sadar bahwa kita adalah bersaudara . . .